Senin, 25 November 2013

TRAGEDI KADAL HIJAU

                                                          TRAGEDI KADAL HIJAU

Suatu hari, saat semua orang lagi pada sibuk dengan jati diri individu masing2, saya dan kedua teman ,yha kira2 hampir 12 tahun yang lalu bersepeda mengelilingi jalan desa. Memang, jalan yang kita lalui itu sangat indah. Mengapa indah? Jelas, sapa sih yang gak tahu pemandangan desa yang really menakjubkan !!! Apalagi desa kami ini merupakan surga air, sehingga bisa dilihat apa yang terjadi jika sungai yang jernih, sawah yang hijau dan subur dan jalanan berbatu setengah aspal yang seolah menantang nyali kita dengan bersepeda sembari memanjakan mata telanjang kita untuk menelaah lebih jauh lagi mengenai arti sebuah pemandangan indah !!! Memang, kami ini anak desa, yang ke kota bisa dibilang sebulan sekali, itupun jika ortu kami dapat jatah uang gaji dari pemerintah untuk membeli sesuatu yang dibilang keren dan agak mewah, yha harus membelinya di kota. Jarak dari desa kami hingga kota sekitar +_ 17km, gak jauhlah bagi orang2 yangbisa naik sepeda motor, tapi bagi kami yang hanya bisa naik sepeda gayung... huffft,, itu sangat melelahkan. itulah bagi kami yang jarang banget ke kota :D ( wong ndeso). okeey, suatu ketika kami sangat lagi asyik2nya mengitari jalanan desa, tiba-tiba kami terpengaruh melihat sosok sebuah jambu yang tumbuh dengan kokoh di pinggiran batu, sawah dan lintasan kali. Timbulah niat kami yang sudah tercekik oleh tenggorokan kami sendiri yang sudah kering-kerontang akibat tenaga yang mulai menurun dikarenakan ayunan sepeda kami yang terlalu kencang. Maklumlah, setiap kami bersepeda bersama, pasti keluar imaginasi yang beradrenalin  untuk  berlomba balapan selalu keluar. Itu sebagai pelampiasan karena kami belum bisa naek motor :) :D hehehehehehe. "yha, ada jambu, pasti enak banget" kata temanku, "yha benar, itu memang santapan kita sekarang", gurau temanku yang satuan. "ayoo kita sikat", teriak aku pulaa......

Kemudia kami bertiga melompat seraya membanting sepeda kami, merayap bagaikan monyet rabies yang sudah gila. Dengan lahap dan energik kita bersama mengunyah jambu-jambu yang super lezat itu diatas pohon. Tiba-tiba, ada yang aneh kulihat dari expresi wajah temanku, dari yang mulanya ia sangat bersemangat memakan jambu, kog sekarang seperti orang-orangan sawah yang raut mukanya begitu monoton??? memang, pohon jambu yang kami panjati ini punya orang lain. Maksudku , siapaun yang punya pohon diareal sawahnya, maka ialah yang mempunyai pohon tersebut. Tapi, memang sebelum kita menaiki pohon itu , kita sudah mengintai sang empu pohon jambu yang kebetulan lagi tertidur pulas di pondok bambu kediaman sementaranya disawah tercintanya. Tapi, temanku ini benar2 aneh sikapnya dan tak kusangka bersama temanku  yang lain juga terperangah melihat sikap spontan temanku yang tiba-tiba aneh sesaat ini. Dan, betapa terkejutnya diriku dan teman disampingku. Sesosok kadal hijau seperti detektif yang menangkap basah targetnya dan seakan bersiap menyerang kami bertiga. Kami sering mendengar, kadal hijau itu berbeda dengan kadal lainnya. Mungkin karena warnanya yang menyerupai perpaduan dari iguana dan biawak sehingga banyak orang awam termasuk kami beramsumsi kalau si kadal hijau ini adalah kadal beracun !!! Dengan sekilat petir, kami bertiga melompat dari pohon dan lari tunggang langgang :D meninggalkan pohon jambu tersebut. hehehehehehe :D, Itulah sebuah peristiwaku bersama ke dua temanku, semoga yang punya jambu tidak menyadari bahwa jambu-jambu nya telah ada yang kami sikat serentak :D :)

Bye....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar